Keinginan Pep Guardiola Selalu Tidak Berkutik Di Bayern Munchen
Berita Sepak Bola dan Pep Guardiola digosipkan oleh La
Gazzetta dello Sport hengkang dari Bayern Munchen bukan tanpa alasan. Pep
merasa tidak puas atas serangkaian kebijakan Bayern di bursa transfer pemain.
Die Roten bukannya membeli pemain yang diinginkan Pep, tetapi justru mengambil
sosok-sosok yang di luar harapan sang pelatih.
Pep Guardiola sejatinya mengincar beberapa pemain pilihan
ketika berada di Bayern. Namun, klub justru membelikan sosok lain sebagai
alternatif. Sebagai contoh, Pep mengincar Kevin De Bruyne, saat sang bintang
masih membela Wolfsburg. Namun Bayern justru diam, dan Manchester City
memanfaatkan kesempatan untuk merekrut De Bruyne dengan harga 80 juta Euro.
Kejadian yang sama juga berlaku untuk Roberto Firmino.
Gelandang serang Hoffenheim itu diminati Pep. Namun Bayern tidak berkutik,
ketika Liverpool menyodorkan angka 41 juta Euro. Angel Di Maria juga menjadi
salah satu pemain incaran Pep. Lagi-lagi, sang winger internasional Argentina
lepas dari buruan. Di Maria masuk ke PSG yang berani membayarnya ekstra mahal.
Pep Guardiola memang pernah mendapatkan restu Bayern Munchen ketika
membeli Thiago Alcantara dari Barcelona dengan biaya 25 juta Euro. Namun di
tahun pertamanya untuk Die Roten, Pep sudah terkena masalah. Pasalnya, Bayern
justru menjual Toni Kroos ke Real madrid. Padahal, Pep berharap Krooslah yang
akan menjadi nyawa bagi tim Bayern bentukannya.
Ketika Pep ingin mendapatkan striker kelas dunia pada sosok
Luis Suarez, Bayern justru memilih Mario Mandzukic, yang pada akhirnya hengkang
ke Atletico Madrid, dan kini Juventus. Begitu pula saat Guardiola ingin membeli
bek kanan baru agar Philipp Lahm bisa dipasang sebagai gelandang. Bayern lebih
suka menambah Arturo Vidal di lapisan kedua tim mereka.
Jika yang digosipkan oleh La Gazzetta dell Sport ini benar,
hal ini mengulang kejadian di Barcelona. Ketika itu, Pep Guardiola meninggalkan
klub, juga karena faktor transfer yang tidak sejalan dengannya. Namun Pep lebih
suka menggunakan alasan, tidak bisa memotivasi pemain lebih jauh.