Aksi Para Bonek di Jembatan Suramadu Dibubarkan Polisi
Ratusan suporter sepak bola yang sebagian mengenakan atribut
Persebaya (bonek) melakukan sweeping di Jembatan Suramadu. Mereka mencegat
mobil yang berpelat N.
Sweeping tersebut berbuntut kerusuhan karena polisi yang
hendak membubarkan mendapat perlawanan dari para bonek. Setidaknya dua
kendaraan berpelat N rusak dalam peristiwa itu.
"Ini dilakukan secara spontan. Para suporter bola itu
tiba-tiba berkumpul dan langsung melakukan sweeping," ujar Kasat Reskrim
Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Ardian Satrio kepada detikcom, Jumat
(6/5/2016).
Massa bonek, kata Ardian, mulai berkumpul sekitar pukul
21.00-22.00 WIB. Setelah massa berkumpul banyak, mereka mulai menguasai jalan.
Massa bonek diduga berasal dari daerah sekitar karena mereka
berkumpul cukup banyak dalam waktu yang singkat. Mereka mencari mobil yang
menggunakan pelat nomor N, yakni pelat nomor untuk daerah Malang. banyaknya
massa bonek di jalan membuat arus lalu lintas memadat dan akhirnya terhenti.
Keadaan pun mencekam. Selain mencari mobil berpelat N, massa
bonek juga meminta pengguna kendaraan agar menunjukkan KTP nya. Mobil berpelat
N pun menjadi sasaran amukan massa. Mobil tersebut diinjak-injak dan kacanya
dipecah. Massa bonek melakukannya menggunakan kayu dan batu.
"Setidaknya ada dua mobil yang dirusak massa. Tetapi
pengendaranya selamat, tidak apa-apa," kata Ardian.
Polisi sendiri kurang mengantisipasi adanya sweeping dadakan
ini. Polisi mengira sweeping dilakukan Jumat siang. Sweeping ini dilakukan
massa bonek terkait pertandingan antara Arema Cronus vs Madura United dalam
lanjutan Torabika Soccer Championship 2016 yang akan dilangsungkan pada Jumat malam
di Madura.
Polisi yang datang ke lokasi langsung membubaran paksa.
Personel Dalmas dari Polda Jatim, Brimob Polda Jatim, Polrestabes Surabaya, dan
Polres Pelabuhan Tanjung Perak langsung bertindak.Tetapi mereka mendapatkan
perlawanan dari massa bonek yang melakukan pelemparan batu. Massa yang terus
melawan direspon dengan tembakan gas air mata yang akhirnya membuat massa
terpecah dan bubar.
Meski massa mulai dikendalikan, namun polisi tetap berjaga
di lokasi. Lokasi juga segera dibersihkan dari kayu dan batu yang banyak
berserakan. Sekitar pukul 01.00 WIB, arus di Jembatan Suramadu mulai dibuka
kembali.